Sejarah Komputer di Indonesia

 Sejarah Perkembangan Komputer di Indonesia

 

 

    Komputer sekarang sudah menjadi kebutuhan primer di masyarakat. Baik komputer rumahan atau yang biasa di sebut PC (Personal Computer) hingga komputer bergerak seperti laptop, notebook dan netbook. Tahukah Anda bahwa pada saat awal masuknya komputer di Indonesia hanya pemerintah dan industri besar saja yang mampu memilikinya. Hal ini disebabkan karena komputer merupakan perangkat yang bernilai sangat mahal pada waktu itu.

Komputer awal mulanya berasal dari sebuah perangkat mesin hitung yang sudah ada jauh sebelum abad ke-18. Dalam pengembangannya, komputer bukan hanya berfungsi sebagai mesin hitung tapi juga sebagai mesin analisa yang mulai diprogram oleh manusia untuk bisa memproses perintah yang dirancang dalam sistemnya.

 

Perkembangan Singkat Komputer di Dunia

Secara umum, perkembangan komputer di dunia dibedakan dengan beberapa generasi yang dimulai sejak abad 19 tepatnya di tahun 1940-an.Komputer generasi pertama di tahun 1940 memiliki ukuran fisik yang jauh lebih besar dibanding jenis komputer yang ada saat ini, lebih tepatnya berupa komponen tabung yang bahkan ukurannya lebih besar dari manusia dan masih membutuhkan daya listrik yang besar pula. Karena hal tersebut, komputer saat itu belum menjadi barang yang bisa ditemui di kalangan umum. Komputer generasi ketiga yang hadir di sekitar tahun 1960-an mulai memiliki bentuk fisik yang jauh lebih kecil dan ringkas, berbagai peningkatan pun didapatkan sehinga pada generasi komputer ini sumber daya layaknya listrik yang digunakan pun menjadi lebih efisien.

 

Kali Pertama Munculnya Komputer di Indonesia

Pada awalnya masyarakat Indonesia masih asing dengan kehadiran teknologi komputer, sehingga dibentuk instansi bernama Badan Koordinasi Otomatisasi Administrasi Negara (BAKOTAN) pada 4 Juli 1969 yang memiliki tugas mengatur kebutuhan masyarakat akan computer dan penyedia informasi seputar komputer, di samping perannya sebagai pihak yang mengatur pembelian dan penyewaan komputer ke berbagai lembaga atau perusahaan di tanah air.

 

Perkembangan Komputer di Jenjang Pendidikan

Kehadiran perangkat satu ini mulai merambah ke dunia pendidikan jenjang perguruan tinggi, tepatnya di Universitas Indonesia setelah dicetuskan oleh Indro S. Suwandi yang merupakan salah satu tokoh terkemuka dalam mengenalkan teknologi komputer di Indonesia.

Belum berupa program studi resmi, di tahun 1972 pengenalan komputer di Universitas Indonesia baru berupa pendirian Pusat Ilmu Komputer, yang selanjutnya baru diresmikan sebagai program studi jenjang sarjana di tahun 1986 dan diikuti dengan kehadiran program studi jenjang Magister dua tahun kemudian tepatnya di tahun 1988.

Demi tercapainya edukasi yang sempurna mengenai ilmu komputer di Indonesia, Pusat Ilmu Komputer UI saat itu bahkan bekerja sama dengan organisasi Ikatan Pemakai Komputer Indonesia (IPKIN) dengan mengirimkan tenaga pendidik untuk studi lanjutan ke Amerika Serikat.

Organisasi IPKIN pada saat itu memang masih menjadi wadah berkumpulnya para pemakai komputer yang masih jarang dan belum terlalu banyak kala itu, namun saat ini IPKIN berganti makna menjadi Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia.

 

Di tahun 1980, perkembangan komputer di Indonesia mulai memasuki babak baru lewat South East Asia Regional Computer Conference (Konferensi Komputer Regional Asia Tenggara), yang tentunya dihadiri oleh negara-negara ASEAN untuk mendiskusikan kerja sama dalam pengembangan komputer.

Pada tahun 1990-2000 masyarakat sudah mulai menggunakan PC (Personal Computer) walau jumlahnya masih sedikit. Selain itu mulai dikenal komputer-komputer dengan prosesor mikro x86 yang dirancang oleh Intel Corporation yaitu Pentium. Pentium II merupakan yang paling diminati pada saat itu karena dianggap efektif dan efisien dalam pemakaiannya

Pada tahun ini merupakan tahunnya Pentium III. Komputer ini sudah dilengkapi dengan CPU yang memakai memori RAM jenis SDRAM yang spesifikasinya 64 MB hingga 256MB dengan kecepatan antara 800Mhz hingga 1300 Mhz. Walaupun komputer ini dibanderol pada angka 8 sampai 10 juta namun tetap laku di pasaran mengingat kebutuhan masyarakat akan komputer sudah meningkat. Pentium III selanjutnya digantikan oleh kehadiran Pentium 4 dimana kecepatannya mencapai 1.5 Ghz hingga 2.4 Ghz dengan penggunaan socket 478 dan 1.8 Ghz hingga 3.2 Ghz untuk socket LGA. Komputer jenis ini sangat diminati karna sangat cocok dipakai untuk bermain games karena di dukung dengan prosesor yang canggih dan desain grafis yang tinggi.

 

Dari yang awalnya merupakan hal asing bagi masyarakat, siapa yang akan menduga bahwa sekarang computer akan menjadi hal yang tidak bias terpisahkan dengan kegiatan sehari hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Access Point dan Modem Router

BUMI DAN ANTARIKSA